Marketing Strategist
Paramita Jayanthi
13 September 2022
Pernahkah Anda mendengar tentang strategi marketing 360 derajat?
Sebetulnya, strategi ini sudah cukup lama dikenal. Strategi marketing 360 adalah suatu strategi dalam dunia marketing yang menggunakan berbagai channel marketing baik secara fisik, digital, maupun sosial media untuk memasarkan suatu produk. Strategi marketing 360 ini disebut sebagai perkembangan dari strategi marketing sebelumnya yaitu strategi pemasaran omni-channel.
Seperti yang sudah dibilang, strategi marketing 360 adalah strategi untuk memasarkan produk dari suatu brand menggunakan seluruh channel dari brand tersebut. Setiap channelpemasaran memang memiliki audiens dengan karakteristik yang berbeda-beda. Tetapi karena pesan yang disampaikan di setiap channel tersebut sama maka hasil akhir dari penggunaan seluruh channelmarketing ini adalah brand seolah-olah berada di mana-mana. Sehingga harapannya adalah kemanapun audiens pergi akan selalu melihat lalu teringat dengan brand tersebut.
Selain itu terdapat perbedaan audiens pada setiap channel marketing juga menjadi nilai tambah. Apabila Anda hanya mengandalkan beberapa channel marketing saja, maka audiens yang tercapai juga relatif lebih sempit dan lebih sedikit. Maka itu untuk menjangkau berbagai karakteristik audiens, akan lebih baik jika sebuah brand memanfaatkan seluruh channel marketing sebagai platform untuk mengenalkan brand pada berbagai tipe audiens.
Pada paragraf awal telah disebutkan bahwa strategi marketing 360 ini mirip dengan strategi marketing omni-channel. Namun, kedua strategi tersebut tetap memiliki perbedaannya tersendiri.
Perbedaan strategi marketing 360 dengan pemasaran omni-channel terletak pada jumlah penggunaan channelnya. Pemasaran omni-channel tidak mengharuskan sebuah brand memakai seluruh channel, sedangkan marketing 360 mengharuskan agar seluruh channeluntuk dipakai guna memberikan pengalaman yang konsisten untuk audiens.
Manfaat paling awal dari menggunakan strategi marketing 360 adalah dapat membuat kesadaran akan sebuah merk dari orang-orang meningkat tajam. Apabila Anda memanfaatkan seluruh channel marketing dengan optimal, audiens akan terbiasa dengan kehadiran brand Anda. Maka dari itu, tangkat awareness akan brand Anda pun pastinya akan meningkat.
Perlu diingat bahwa konten yang Anda sajikan juga haruslah sesuai atau menarik para audiens. Misal, usahakan untuk menggunakan sedikit kata dengan gambar atau desain yang menarik.
Seperti yang sudah dibilang, strategi marketing 360 dapat mendorong kesadaran orang-orang akan suatu brand. Maka strategi marketing 360 iini amat cocok apabila brand Anda ingin memperkenalkan produk atau jasa baru dari brand Anda.
Apabila brand Anda telah terpampang dimana-mana, audiens akan otomatis berpikir bahwa brand Anda merupakan brand yang serius dalam memasarkan produk dan membangun citra brand yang baik. Maka dari itu audiens akan menila brand Anda merupakan brand yang terpercaya dan akan dapat meningkatkan sales.
Ada beberapa jenis channel marketing atau channel pemasaran, yaitu:
Channel pemasaran Above The Line (ATL) merupakan suatu channel pemasaran yang tidak menargetkan audiensnya ke dalam group-group khusus, karenanya channelpemasaran ini memiliki tingkat jangkauan terhadap audiens yang paling luas.
Channel pemasaran yang satu ini cocok dilakukan apabila Anda sedang mencoba membangun kesadaran orang-orang akan brand Anda ataupun tengah me-launching produk baru dan ingin menginformasikannya kepada orang-orang.
Maksud dari tidak menargetkan audiens adalah konten yang terpasang pada channel Above The Line (ATL) tidak ditargetkan pada orang-orang dengan grup (baik secara gender, usia, perilaku, hobi, dll) tertentu. Konten yang terpasang dapat tersampaikan pada semua orang.
Contoh channel marketing Above The Line (ATL) adalah iklan yang print (brosur, bulletin, dll), TV, radio, dan juga iklan luar ruang (baik DOOH maupun OOH secara umum).
Strategi pemasaran Below The Line (BTL) merupakan suatu strategi yang berfokus pada suatu kelompok konsumen tertentu. BTL juga dikenal sebagai strategi pemasaran langsung. Strategi ini meliputi kegiatan spesifik yang mudah diingat, dan juga berfokus pada konversi (meningkatkan sales) daripada menyebarkan kesadaran merk pada orang-orang seperti Above The Line (ATL).
Contoh dari strategi pemasaran ini adalah brand activation, seperti melangsungkan eventseperti pameran, expo, dan lain-lain.
Seperti namanya, strategi marketing yang satu ini berada di tengah-tengah antara ATL dan BTL, yang artinya TTL merupakan perpaduan antara kedua strategi marketing lainnya. Beberapa sumber juga menyebut bahwa strategi marketing 360 merupakan salah satu contoh channel marketing TTL, karena melibatkan ATL dan BTL. Contoh dari channelTTL selain marketing 360 adalah digital marketing.
Digital Marketing sendiri memiliki jenis-jenis turunannya, yang disebut dengan digital marketing trifecta, yaitu:
Digital Marketing Trifecta
1. Paid Media: segala iklan digital yang berbayar seperti Google Ads, social media ads, dan juga kerja sama dengan influencer.
2. Owned Media: segala channel digital yang telah dimiliki sebuah brand seperti media sosial, website, blog, email, dan lain-lain.
3. Earned Media: berupa engagement yang didapatkan dari sosial media, seperti mentions, shares, reposts, reviews.
Mengenai Otego Media
Sebagai media OOH, Otego selalu berkomitmen membantu klien dan pemilik brand membuat iklan maupun konsep kreatif yang menarik, tidak membosankan, yang bisa meningkatkan awareness dan brand value.
Otego Media dapat membantu anda beriklan di MRT Jakarta dengan beragam pilihan lokasi maupun strategi iklan dan menjangkau lebih dari 19.7 juta Audiens (data ridership MRT 2022), dengan tingkat awareness iklan mencapai 87% dan persepsi iklan 90% bagus/sangat bagus (Otego Media Audience Research, 2022).
Otego Media adalah perusahaan media periklanan yang menyediakan semua aspek iklan komersial di wilayah operasional MRT Jakarta, baik di stasiun maupun ratangga. Untuk Kerjasama, silakan menghubungi kami di hello@otegomedia.com