Marketing Strategist
Paramita Jayanthi
02 September 2022
OOH merupakan sebuah jenis iklan yang terdapat pada luar rumah atau luar ruang, maka dari itu OOH media seringkali juga disebut dengan iklan luar ruang. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai merasa bosan dengan iklan yang itu-itu saja. Kini orang-orang mencari iklan dengan pesan yang relevan dan juga presentasi visual yang unik dan baru.
Maka itu, OOH menjadi salah satu metode periklanan yang tetap bertahan, karena salah satu keunggulannya adalah menggunakan teknologi digital. Dengan adanya teknologi digital, iklan dapat dibuat se-kreatif mungkin, dan juga audience oriented. OOH dapat membuat suatu iklan lebih efektif dan efisien.
Pada perkembangannya, iklan luar ruang atau OOH media lebih sering menggunakan taktik pemasaran dimana seorang pengiklan menggunakan suatu kata kunci tertentu yang relevan dengan apa yang audiens mau. Namun, dengan banyaknya tren yang viral dalam berbagai media sosial, pengiklan diharuskan mengikuti tren yang sedang marak, ataupun menganalisa tren apa yang kira-kira akan datang dalam waktu dekat.
Orang-orang seringkali menyebutnya dengan ‘riding the wave’ atau mengendarai ombak. Taktik ini merupakan taktik yang cukup baik untuk mengikuti suatu hype dari masyarakat. Sejatinya, trend yang sedang hype amat mudah tergantikan dan terlupakan. Selain itu, tidak semua trend dapat diikuti setiap bisnis yang ada, tergantung dari brand personality maupun target audiens dari suatu bisnis.
Maka dari itu, sebuah brand harus memikirkan strategi terbaik untuk mendapatkan hasil jangka panjang dengan iklan yang dapat membuat audiens merasa terhubung dengan brand sehingga dapat membangun kepercayaan dengan para audiens.
Tren OOH yang pertama adalah, kini para pengiklan OOH terus berlomba-lomba menciptakan iklan yang lebih unik, lebih baru, dan lebih ‘tak terpikirkan sebelumnya’ lagi. Iklan OOH terus berkembang baik secara isi maupun formatnya. Hal ini karena iklan disampaikan dalam format yang jauh lebih unik, akan lebih berdampak. Maka dari itu belakangan ini mulai menjamur iklan OOH dengan format anamorfis atau 3D yang biasa ditayangkan lewat LED screen raksasa untuk memukau audiens.
Tren OOH yang satu ini sebetulnya telah ada sejak beberapa tahun lalu, sehingga merupakan salah satu tren OOH yang efektif dan bertahan lama. Namun, isi konten tersebutlah yang berganti-ganti. Beberapa topik/isi dari content marketing yang sedang hype belakangan ini dan diprediksi akan bertahan sampai beberapa waktu kedepan adalah tren OOH dengan topik mengenai kesehatan mental, keanekaragaman, inklusivitas, serta kesadaran lingkungan.
Sebetulnya, iklan luar ruang digital mampu meraih audiens yang besar, namun audiens tersebut belum tentu cocok dengan apa yang ingin ditargetkan advertiser (pihak yang ingin membuat iklan). Nah, di sinilah muncul tren OOH baru, yaitu programmatic advertising. Tren OOH yang satu ini dapat memberikan keunggulan lebih, yaitu dapat mengidentifikasi audiens secara tepat sasaran, sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh advertiser. Selain itu, programmatic advertising juga memiliki ciri penting lainnya, yaitu penjualan iklan antara advertiser dan publisher (pihak yang menerbitkan iklan) dilakukan secara otomatis.
Menurut exchangewires.com, Global Media, Ad-Tech & Data COE Director dari Lenovo yaitu Jesh Sukhwani, berkata bahwa pengukuran terhadap iklan baik secara digital maupun tradisional kian marak. Belakangan ini, telah hadir berbagai metode pengukuran audiens, baik melalui penawaran KPI tayangan audiens secara real-time atau mengembangkan alat pengukuran drive-to-store atau drive-to-website. Sehingga, OOH menjadi lebih terukur.
Berikutnya, beriklan sejatinya tidak sekadar untuk memasarkan produk saja, namun juga untuk menyampaikan pesan serta brand awareness. Salah satu tren OOH adalah membuat audiens berinteraksi dengan iklan yang dipasang.
Contohnya sebuah iklan dari perusahaan olahraga Reebok pada tahun 2016 yang lalu. Saat itu Reebok tengah mengiklankan produk sepatu lari terbarunya yaitu ZPump 2.0. Reebok kemudian membuat iklan dengan cara yang unik, yaitu membuat display sepatu terbarunya dengan speed cam terpasang di depannya. Siapapun yang dapat lari lebih dari 17 km/jam akan dapat membuka kunci display tersebut dan mendapatkan sepatunya.
Tren OOH lainnya adalah OOH yang bergerak, biasanya ini termasuk dalam transit media. Transit media sendiri telah dibahas pada artikel Media OOH: Kupas Tuntas Definisi, Jenis, Serta Contohnya!
Bentuk iklan bergerak ini amat bagus untuk menyebarkan brand awareness, karena dapat secara langsung menyuguhkan iklan pada audiens, sehingga audiens dapat langsung melihat produk/jasa yang sedang diiklankan, sehingga dapat menjadi bentuk iklan yang interaktif pula.
Jenis tren OOH yang satu ini memanfaatkan keramaian orang-orang yang sedang menunggu datangnya transportasi sebagai salah peluang beriklan. Misalnya seperti iklan pada bandara, pada eksterior bus, eksterior truk, iklan di MRT ataupun stasiun kereta.
Mengenai Otego Media
Sebagai media OOH, Otego selalu berkomitmen membantu klien dan pemilik brand membuat iklan maupun konsep kreatif yang menarik, tidak membosankan, yang bisa meningkatkan awareness dan brand value.
Otego Media dapat membantu anda beriklan di MRT Jakarta dengan beragam pilihan lokasi maupun strategi iklan dan menjangkau lebih dari 19.7 juta Audiens (data ridership MRT 2022), dengan tingkat awareness iklan mencapai 87% dan persepsi iklan 90% bagus/sangat bagus (Otego Media Audience Research, 2022).
Otego Media adalah perusahaan media periklanan yang menyediakan semua aspek iklan komersial di wilayah operasional MRT Jakarta, baik di stasiun maupun ratangga. Untuk Kerjasama, silakan menghubungi kami di hello@otegomedia.com