Efektivitas Penggunaan Mix Marketing Channel Pada OOH dan Digital

Jasa Pasang Iklan di Jakarta

Otego media iklan luar ruang

Ezarine Vani

Tim Marketing Otego

07 Mei 2024

 

 

 

 

Out of Home adalah media yang dapat menggapai audiens dalam skala besar dari dunia nyata. OOH juga bukan hanya sekedar memasang Billboard, tetapi ada strategi marketing yang perlu dilakukan seperti perencanaan dan penelitian agar suatu iklan menjadi efektif ketika dipasang.

 

 

Riset dalam penelitian National Recreation and Park Association melaporkan bahwa 72% orang dewasa berpergian keluar rumah setidaknya sekali sehari dan menurut Google jumlah gadget aktif di Indonesia mencapai 354 juta perangkat. Dengan temuan-temuan riset tersebut dapat dijadikan kesimpulan bahwa strategi beriklan OOH dan Digital bisa menjadi keberhasilan Mix Marketing. 

 

OOH bisa diintegrasikan secara efektif dengan format iklan lainnya seperti online, media sosial, television, dan radio untuk menciptakan strategi iklan multi-channel untuk mencapai target audiens yang diinginkan. Di sini OOH dapat ditugaskan untuk memperkokoh marketing channels yang sudah ada lebih dulu. 

 

OOH DAN TELEVISI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iklan di TV mempromosikan mulai dari produk, jasa, dan ide melalui video. Suatu perusahaan akan membeli waktu tayang dari sebuah network atau jasa streaming untuk di broadcast saat waktu iklan. Dampak beriklan di TV bisa diketahui dengan metode survei, data penjualan, dan website traffic. 

 

Menurut LiveRamp, 75% dari tayangan TV hanya menjangkau 25% rumah tangga di AS. Maka dari itu out-of-home bisa menjadi peluang untuk menjembatani dan menarik perhatian konsumen yang jarang menonton TV. Terlebih lagi, menurut Techcrunch di 2024 akan terdapat 46.6 juta rumah tangga yang tidak akan menggunakan TV kabel dan bergantung pada streaming service karena konten yang ditawarkan lebih menarik.

Untuk memadukan iklan TV dengan kampanye OOH, saat mengiklan di media TV dianjurkan untuk membuat jalan cerita dan karakter yang menonjol, sehingga ketika beriklan di OOH dapat mengambil inti pesan dengan branding atau foto yang sudah ada ekstensinya di iklan TV.

OOH DAN RADIO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Walaupun iklan radio masa kini kurang populer, akan tetapi ia tetap penting untuk dipergunakan. Radio adalah media pasif yang didengarkan oleh audiens ketika bepergian dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi mereka. Tipe iklan radio berupa audio berdurasi 30 detik sampai 1 menit, dan ditempatkan di program yang menyesuaikan.

 

Menambahkan kampanye OOH dari iklan radio akan menambah elemen yang kurang dari radio yaitu elemen visual. Bayangkan jika orang yang sedang mendengarkan radio di jalan, di saat yang sama melihat iklan board OOH. Hal itu akan menjadi suatu pengalaman menarik bagi audiens. Jadi kampanye OOH bisa mendorong personality dari iklan radio tersebut karena divisualisasikan. 

OOH DAN IKLAN ONLINE

Iklan online sendiri digunakan untuk promosi produk, jasa dan merek melalui internet menggunakan beragam channel digital seperti mesin pencarian, media sosial, situs, email, serta engagement dan conversions. Medium ini mengoleksi data dari kebiasaan pencarian pengguna yang nantinya akan berguna untuk segmentasi audiens.

 

Kampanye yang menggunakan iklan online dan OOH sangat cocok ketika dikombinasi karena OOH dapat menciptakan PR buzz, media sosial buzz, dan online buzz. Menurut studi dari OAAA, menggunakan OOH dengan menghubungkan video iklan online bisa menggandakan pesan iklan yang tersampaikan menjadi berkali-kali lipat efeknya. 

 

Apakah strategi kampanye OOH dan Digital efektif?

Kebanyakan orang ketika bermain gadget, bisa melewatkan iklan yang ada di hadapan mereka. Tetapi ketika dihadapkan dengan OOH, mau tidak mau mereka harus melihat papan iklan tersebut dan mencerna isi pesannya. Selain itu, papan iklan OOH juga “menyamar” menjadi bagian dari pemandangan di jalan, jadi bisa terbilang tidak begitu mengganggu layaknya iklan digital. 

 

Menurut studi dari OAAA, walaupun OOH hanya menghabiskan 4.1% dari ad spend di 2021, ia menghasilkan lebih banyak online action daripada TV, video, radio, dan iklan banner. Dari Nielsen Research, juga menemukan bahwa orang lebih memilih untuk berinteraksi dengan iklan digital seperti mengunduh aplikasi, mengunjungi situs atau membeli online setelah melihat iklan OOH terlebih dahulu.

 

Terlebih lagi, out-of-home adalah salah satu media yang menawarkan CPM atau biaya yang harus dibayarkan perusahaan per 1.000 impressions paling rendah diantara medium manapun. Jadi biaya yang ditawarkan termasuk penawaran yang sebanding dengan hasil insights yang didapatkan setelah beriklan di OOH.

Contoh Iklan OOH + Digital

QR Code

 

Penggunaan QR code adalah salah satu hasil dari keefektifan kombinasi iklan online dan OOH. Karena dari sini kita bisa mengetahui dan melacak seberapa berhasilnya kampanye yang sudah kita buat. 

 

Gambar di atas merupakan iklan OOH dari Tokopedia khusus The Bodypack New Collection juga menggunakan kombinasi iklan online dengan mencantumkan QR Code yang bisa di-scan, agar pengiklan bisa mengetahui seberapa banyak orang yang melihat iklannya.

 

 

OOH: Perpanjangan Iklan di Online


Iklan online to offline juga bisa menjadi contoh kampanye Marketing Mix yang baik. Birthday Project Michie JKT48 yang diumumkan melalui media sosial Twitter, yang menimbulkan interaksi online seperti komentar, hingga offline di mana orang-orang bisa berfoto langsung di depan DOOH di Stasiun MRT Senayan Mastercard. 

 

Maka dari itu hubungan dari OOH dengan media lainnya bisa dijadikan kolaborasi untuk mencapai tujuan suatu kampanye dari brand. Dengan mengkombinasikan kampanye dengan media OOH yang sesuai seperti Otego Media, iklan bisa ditujukan ke audiens sesuai target perusahaan.

 

 

Mengenai Otego Media

Sebagai media OOH, Otego selalu berkomitmen membantu klien dan pemilik brand membuat iklan maupun konsep kreatif yang menarik, tidak membosankan, yang bisa meningkatkan awareness dan brand value.

Otego Media dapat membantu anda beriklan di MRT Jakarta dengan beragam pilihan lokasi maupun strategi iklan dan menjangkau lebih dari 33,4 juta Audiens (data ridership MRT 2023), dengan 96% audiens aware akan brand yang beriklan dan 85% mengatakan suka/sangat suka pada iklan yang ditunjukkan (Otego Media Audience Research, 2023).

Otego Media adalah perusahaan media periklanan yang menyediakan semua aspek iklan komersial di wilayah operasional MRT Jakarta, baik di stasiun maupun ratangga. Untuk Kerjasama, silakan menghubungi kami di hello@otegomedia.com